INDAHNYA BONEKA PERCA
Janganlah
terlalu mementingkan bersolek, karena nanti kita bisa menjadi boneka
porselin yang hanya dipajang dan tidak dipegang.
Bukankah kita
sering melihat boneka super bling-bling yang menikmati ketenaran karena
kesempurnaan dandanan dan tatanan penampilan, tapi yang kesepian karena
hanya elok dipandang tapi mengkhawatirkan siapa pun yang mencoba
memegangnya?
Boneka yan
g sibuk
kembali ke cermin untuk berhias setiap kali terkena sedikit angin, tidak
akan dilibatkan dalam kegembiraan anak-anak yang bermain rumah-rumahan.
Boneka yang paling aktif terlibat dalam kehidupan adalah yang
sederhana, yang lembut terasa di hati, yang meremat jemari kita saat
kita merengkuh jemarinya, yang selalu harum seperti baru mandi, yang
matanya terbelalak memandang kita, yang tersenyum menghadapi apa pun
yang terjadi, dan yang saat berantakan pun tetap imut, cuddly,
peluk-able, dan uyel-uyel-able.
Mungkin gemerlap pergaulan
tertentu diramaikan oleh satu atau dua boneka porselin, tapi kehidupan
yang sesungguhnya diindahkan dan tumbuh dari boneka-boneka perca yang
sederhana tapi yang disyukuri kehadirannya yang mendamaikan dan
membahagiakan itu.
Belajar dari kehidupan boneka, dapat kita simpulkan bahwa …
Wanita yang cantik dalam kesederhaannya adalah wanita cantik yang sesungguhnya.
Pujian wah! atau wow! yang lebih membahagiakan bagi wanita bukanlah
tentang wajahnya, tapi tentang damai dan cerianya keluarganya, tentang
sehat dan lucunya anak-anaknya, tentang berbahagia dan giatnya suaminya,
dan tentang rapih dan dinamisnya kehidupan keluarga yang ditatanya.
Wanita adalah ciptaan Tuhan yang paling indah.
Itu sebabnya, tidak ada laki-laki yang bisa disebut sukses, tanpa wanita yang mencintainya dan yang dicintainya dengan setia.
Mario Teguh – Loving you all as always
----------------
Hmm … pasti itu alasan mengapa saya menikah dengan wanita.
He he … peace!